Pengalaman Pengguna UX, Faktor Peringkat SEO yang Paling Penting

Pengalaman Pengguna UX, Faktor Peringkat SEO yang Paling Penting

Saya selama ini telah bekerja dengan kampanye SEO (search engine optimization) dan CRO (Conversion Rate Optimization). CRO merupakan praktik menaikkan tingkat keterlibatan dalam setiap iklan atau aktivitas pemasaran lainnya yang memiliki tujuan untuk membuat seseorang mengambil tindakan. 
 
Dengan artian, jika SEO menarik pengunjung ke website, maka CRO akan mengubah pengunjung tersebut menjadi prospek / pelanggan.
 
Ini memberi saya info ke data berharga yang membantu memahami apa yang berhasil dan apa yang tidak. Selama bertahun-tahun dengan menganalisis data, saya menemukan bahwa UX adalah faktor peringkat penting untuk SEO.
 
Kisah SEO dan UX dimulai hampir 20 tahun yang lalu dengan keduanya terjun ke pasar pada tahun 1990-an. Meskipun SEO banyak digunakan sebagai teknik pemasaran, UX (pengalaman pengguna=user experience) berkonsentrasi untuk memberikan pengalaman menarik yang lebih baik kepada pengguna di situs web.
 
Jika kita telah menguasai semua teknik SEO tetapi masih tidak melihat pergerakan yang berarti di situs web atau peringkat web. Maka mungkin website kalian kalah di pengalaman Pengguna UX.
 
Tetapi cukup sulit untuk menemukan masalah terkait UX di website. Saat kita hanya melihat situs web dari perspektif SEO! kita perlu melihat situs web dengan mata pengguna (pelanggan).
 
Dalam panduan ini, saya akan menjelaskan UX dan tentang cara menerapkannya ke dalam kampanye SEO untuk mendapatkan hasil.
 
Apa Itu UX?  
 
Pengalaman pengguna (UX= user experience) adalah pengalaman pengguna dengan situs web / aplikasi. Situs web yang mudah digunakan akan memberikan pengalaman pengguna yang menyenangkan, tetapi situs web yang tidak direncanakan akan memiliki pengalaman pengguna yang buruk atau super buruk.
 
UX berfokus pada arsitektur situs, perjalanan pengunjung, desktop, dan tata letak seluler, alur pengguna. Singkatnya, pengalaman pengguna didorong oleh seberapa mudah atau sulitnya menavigasi melalui elemen interface pengguna yang telah dibuat oleh perancang (web developer) situs web.
 
User interface (UI) berfokus pada tata letak grafis aplikasi apa pun. Ini mencakup beberapa faktor seperti font dan gaya desain, bidang entri teks, transisi, gambar, dan antarmuka animasi. Singkatnya, visual apa pun berada di bawah payung UI.
 
Penting untuk dicatat bahwa UI dan UX adalah dua fungsi yang berbeda. Sementara UI berkisar pada tata letak desain, UX adalah pengalaman pengguna di situs web saat mereka menavigasi halaman web.
 
Karena kami memiliki pemahaman yang lebih baik tentang keduanya, mari kita memahami lebih lanjut bagaimana kami berhasil menerapkan UX ke dalam kampanye SEO.
 
Mengapa UX Penting dalam SEO?
 
Dalam beberapa tahun terakhir, Google telah mengubah kriteria peringkatnya. Ada suatu masa ketika Google sedang mencari perbaikan pada kata kunci di konten web atau jumlah backlink yang dimiliki situs web.
 
Tapi sekarang skenarionya telah berubah total. Google menjadi lebih berfokus pada pengguna dari hari ke hari. Mereka menggunakan kecerdasan buatan (AI= artificial intelligence), pembelajaran mesin (ML= machine learning), pemrosesan bahasa alami (NLP= natural language processing), dan jenis teknologi terbaru lainnya untuk memahami, mengevaluasi, dan memberikan hasil terbaik dari yang terbaik. 
 
Google telah memperkenalkan konsep EAT serta metrik seperti maksud pencarian, page speed, mobile-friendliness, dwell-time adalah faktor peringkat untuk menentukan peringkat di Google. Semua faktor ini adalah bagian dari pengalaman pengguna (UX) rich user experience. 
 
Rich user experience adalah faktor yang menciptakan perbedaan antara posisi pertama dan kedua. Memberikan pengalaman pengguna yang baik selalu membantu pengunjung dan mendorong mereka untuk tinggal lebih lama dan lebih terlibat di situs web kita. Itu mengirimkan sinyal kualitas positif yang menunjukkan situs web kita hasil terbaik ke Google. Dan sebagai hasilnya, Google memberi kita tempat teratas.
 
Bagaimana Cara Menerapkan UX ke Dalam Kampanye SEO?
 
Seperti disebutkan di atas, SEO dan UX berbagi tujuan akhir yang sama - keterlibatan audiens (audience engagement) . SEO akan menjawab pertanyaan seseorang, sementara UX akan menangani pertanyaan navigasi mereka setelah mereka mencapai atau mengunjungi halaman web. 
 
Saat ini, sudah menjadi keharusan untuk memasukkan keduanya saat merancang kampanye SEO atau strategi digital marketing apa pun. Google terus mengembangkan pengalaman penggunanya dan menggabungkan strategi SEO yang efektif untuk memberikan pengalaman yang lebih bermakna kepada audiens. 
 
Contoh bagus dari desain UX dan SEO adalah IKEA. Kita semua tahu apa kepanjangan IKEA, tetapi situs web mereka membentuk cerita di setiap langkah. Ini memandu pengguna ke halaman arahan yang benar dan membuat mereka tetap terlibat. Palet warna, tag, dan kategorinya membuat pengguna bertahan lebih lama dan terlibat di situs web. 
 

Empati memainkan peran penting dalam mengoptimalkan halaman web kita dengan kombinasi kata kunci yang tepat. Hari-hari itu tidak ada lagi bagi kami ketika pencocokan kata kunci yang tepat cukup untuk memberi peringkat yang baik. Hari ini, ini tentang menempatkan diri kita di luar sana dan berpikir dari perspektif yang lebih besar. 
 
Google telah melakukan pekerjaan yang bagus selama lima tahun terakhir untuk menjauh dari sinyal peringkat yang dapat di-spam dengan mudah seperti tautan dan penjejalan kata kunci (keyword stuffing). 
 
Dengan kata lain, memahami niat membeli audiens kita dan menganalisis kueri penelusuran mereka akan menghasilkan hasil yang baik dan berkelanjutan. 
 
MARI KITA PAHAMI TIGA FAKTOR PALING PENTING YANG MEMENGARUHI PERINGKAT SEO + UX. 
 
Pahami Audiens 
Ini mungkin salah satu bagian tersulit dari menjalankan kampanye yang sukses - Memahami audiens target. 
 
Sebagian besar perusahaan menghabiskan banyak waktu untuk meneliti audiens sebelum menyimpulkan siapa yang akan menjadi target yang tepat. Itulah sebabnya kami menghabiskan banyak waktu untuk menyoroti pentingnya hal itu. 
 
Kami sering mendengar tentang pemasar, bisnis, dan pembuat konten yang menekankan pentingnya audiens yang tepat. Meskipun terkadang kurang lebih masuk akal untuk memahami denyut nadi penonton, ada kalanya kita perlu bertanya secara eksplisit:
 
1. Siapa target audiens saya? 
2. Apa yang mereka inginkan? 
3. Apa yang mereka cari? 
4. Bagaimana mereka mencari informasi? 
5. Apakah pencari saya langsung terpental (bounce) / pergi begitu saja? …Ooolalala
6. Apakah ada tindakan yang diambil pada tautan tersebut?
 
Ini adalah pertanyaan kunci, algoritme Google mempertimbangkan untuk memahami apakah hasil pencarian sesuai dengan maksud pencari.
 
Misalnya, Airbnb bekerja dengan model desain inklusif yang berkonsentrasi pada peningkatan keterbacaan di semua platform. Target audiens mereka ditentukan dengan jelas - penggemar perjalanan, orang yang mencari opsi rumah liburan, dan orang yang mencari solusi hosting liburan.
 
Titik fokus mereka telah meningkatkan pengalaman pengguna dengan mengarahkan mereka ke halaman landing yang tepat. Mereka menggabungkannya dengan CTA (call to action) menarik yang menyelidiki pengguna untuk mengambil tindakan. Apakah Anda seorang tuan rumah atau seseorang yang mencari pengalaman perjalanan yang luar biasa, solusi liburan komprehensif mereka membuka jalan untuk membuat pemesanan liburan lebih cepat dan mudah. 
 
Setelah memahami audiens kita sepenuhnya, itu dapat menyebabkan halaman mendapatkan klik dan beberapa tindakan terjadi jika kita berada di urutan pertama hasil pencarian Google. 
 
UX membantu audiens tetap terpaku pada halaman sementara SEO menghormati niat mereka untuk mengklik  kata kunci dan halaman. Semua yang kita lakukan, titik fokus kita selalu berada di sekitar pengalaman pengguna yang memuaskan. Dari menangani preferensi warna mereka hingga tata letak dan pesan, kita harus membangun segala sesuatu yang melayani pelanggan kita ya. 
 
Faktor penting lainnya dalam memahami audiens adalah niat pengguna. Ini akan membantu jika kita mengatasinya saat melakukan persona audiens yang terperinci seperti tujuan informasional, navigasi, transaksional, atau komersial. Dalam setiap kasus, kueri harus ditentukan sebelumnya untuk memahami kebutuhan pengguna. 
 
Riset Kata Kunci
Memahami maksud pengunjung potensial yang mendarat di halaman web kita melalui pencarian adalah faktor penting lainnya yang membentuk strategi UX dan SEO yang efektif. Jika situs web kita tidak sepenuhnya dioptimalkan dengan kumpulan kata kunci yang tepat, ada kemungkinan suram peringkatnya di Google atau bahkan mengarah ke tindakan apa pun. 
 
Misalnya, bayangkan menelusuri kata kunci - "Bagaimana cara memakai dasi kupu-kupu?" 
 
Kesimpulan paling logis adalah pencarian akan membawa kita ke tutorial atau video, bukan? Jika sekumpulan kata kunci yang sama digunakan oleh situs toko online yang menjual dasi kupu-kupu, kueri kita akan tetap tidak terjawab. Kita dapat menyimpulkan bahwa situs web yang menggunakan kata kunci ini tidak layak untuk dikunjungi di masa mendatang karena kata-kata 'click-bait' diterapkan untuk mengarahkan konsumen ke situs web mereka. 
 
Tetapi jika orang tersebut mendarat di halaman yang benar dengan instruksi yang diuraikan dengan jelas, mereka tetap belajar, sehingga meningkatkan waktu tunggu dan dapat menjelajahi situs web untuk informasi lebih lanjut. Di sini kata kunci kita memainkan peran penting dalam mengarahkan konsumen langsung ke tutorial. 
 
Google keyword planner, Moz keyword explorer, Keywordtool.io, Ahrefs Keywords explorer, atau SECockpit adalah beberapa tools praktis yang digunakan secara luas untuk mencari kata kunci yang tepat. 
 
Cara terbaik untuk memilih kata kunci yang tepat agar sesuai dengan strategi SEO adalah dengan mengulang kata kunci yang kita butuhkan peringkatnya. Cari topik yang relevan berdasarkan bisnis kita untuk menggambarkan dan memahami bagaimana maksud pengguna mempengaruhi penggunaan kata kunci. 
 
Singkatnya, penelitian kata kunci, sebelum menyiapkan kampanye SEO dan menggabungkannya dengan UX, membantu kita berevolusi dengan perubahan tren pasar. 
 
Arsitektur Situs
Merancang situs web tanpa mengoptimalkannya untuk mesin pencari hanya membuang-buang waktu dan sebaliknya. Kedua aspek ini bekerja sama dan perlu dipertimbangkan dengan cermat sejak awal. 
 
Arsitektur situs adalah cara membuat pages flow di situs web. Dari sudut pandang SEO, arsitektur situs web yang baik berarti Google akan dengan mudah menemukan dan mengindeks halaman web.
 
Sederhananya, tautan harus membantu Google untuk menavigasi dengan lancar dari halaman otoritas tinggi ke rendah. Google Search Console telah berkembang pesat sejak awal dan menjadi sangat informatif bagi teknisi SEO, membantu mereka memahami bagaimana situs web diindeks dan ditampilkan ke Google. 
 
Dengan menggunakan tag H1, H2, tags, headings, taglines, catchy CTAs, yang menarik, dan label menu informasional, putuskan apakah audiens akan berinteraksi dengan situs web kita atau tidak.
 
Mobile responsiveness
Mobile-responsive desain web telah menjadi sangat penting bagi pengalaman pengguna UX dan SEO. Lebih dari 50 persen dari semua traffic sekarang dirancang oleh penelusuran seluler dan situs yang tidak Mobile-responsive akan membahayakan pengalaman pengguna (UX).
 
Menurut Google’s page experience document, situs web mobile-friendly memiliki akses prioritas untuk muncul di atas dalam hasil pencarian. Meningkatkan keterbacaan pembaca dengan memasukkan jenis font dan ukuran teks yang tepat adalah hal yang harus dipertimbangkan untuk meningkatkan mobile experience. Memiliki situs web yang responsif dengan kemampuan memuat lebih cepat memiliki berbagai ukuran layar telah menjadi standar akhir-akhir ini.
 
Kalian dapat memeriksa site’s mobile responsiveness situs dengan menggunakan Mobile-friendly testing tool. Google. 
 
 
Kesimpulan
 
SEO + UX yang buruk merusak seluruh motif pembangunan merek (brand building). Ada baiknya kita mementingkan sifat-sifat yang baik dewasa ini. Ini termasuk nama domain, konten informasional, tautan internal, optimizing meta tags, deskripsi meta, image alt tag, headings, dan judul halaman untuk membuat seluruh pengalaman berharga.
 
Menerapkan SEO dengan desain UX mungkin tampak sedikit menakutkan pada awalnya; namun, sangat penting untuk meningkatkan peringkat dan brand building yang hebat.